"Kami dinas di daerah yang kebingungan. Nanti bagaimana kalau untuk ujian, rapor, dan mutasi siswa? Soalnya kan sekarang ada dua kurikulum yang berbeda diterapkan seluruh sekolah di daerah. Nantinya bagaimana mereka kalau ujian?" kata Bartis kepada sejumlah wartawan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Senin (15/7/2013) siang.
Menurut Bartis, di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdapat tujuh SMK, enam SMA dan lima SMP, yang dijadikan lokasi penerapan kurikulum baru 2013. Sedangkan sekolah lainnya ingin mengikuti penerapan kurikulum baru. Namun, muncul permasalan tentang pengetahuan guru yang belum memahami metode kurikulum baru.
"Kalau guru yang sebelumnya ditunjuk untuk mengikuti pelatihan tidak ada masalah. Sekarang sudah berjalan aplikasi kurikulum baru. Nah, sekolah lainnya yang ingin memakai kurikulum baru masalahnya, sampai sekarang pengajar dan bukunya belum ada. Apalagi kurikulum baru menerapkan satu buku untuk satu siswa," keluh Bartis.
0 komentar: