7/13/2020

Kisah Sa'ad bin Abi Waqash, Sahabat Nabi yang Dijamin Surga

Kisah Sa'ad bin Abi Waqash, Sahabat Nabi yang Dijamin Surga


Abu Bakar lantas mengajak Sa'ad untuk menemui Nabi Muhammad SAW di sebuah perbukitan dekat Makkah. Pertemuan itu mengesankan bagi Sa'ad. Ia pun segera menerima risalah Nabi Muhammad SAW dengan tangan terbuka. Sejak saat itu, Sa'ad menjadi salah satu sahabat yang pertama masuk Islam, yakni dalam era Makkah atau sebelum Hijrah.
Silsilahnya secara tidak langsung bersambung dengan Rasulullah SAW. Aminah binti Wahhab, yakni ibunda Nabi Muhammad SAW, berasal dari suku yang sama dengan Sa'ad, yaitu Bani Zuhrah.
Karena itu, Sa'ad juga sering disebut sebagai Sa'ad Zuhrah atau Sa'ad dari Zuhrah. Pria ini memiliki banyak keutamaan. Suatu saat dia pernah disambut Rasulullah SAW dengan gembira.
Rasulullah SAW begitu membanggakan Sa'ad. Beliau bersabda, "Ini dia pamanku...! Siapa orang yang punya paman seperti pamanku ini?" Kakeknya Sa'ad adalah Uhaib, putra dari manaf yang menjadi paman dari Ibunda Rasulullah SAW.

Sa'ad dan Anak Panah Pertama
Selain itu, Sa'ad bin Abi Waqash juga merupakan orang Muslim yang pertama kali melepas anak panah dalam jihad Islam. Dia pula yang mula-mula terkena anak panah dalam kancah jihad.
Pernah suatu kali Rasulullah SAW bersabda di tengah Perang Uhud, "Panahlah hai Sa'ad! Ibu bapakku menjadi jaminan bagimu!" Ali bin Abi Thalib juga mengatakan: "Tidak pernah saya dengar Rasulullah mengatakan ibu bapaknya sebagai jaminan seseorang kecuali untuk Sa'ad."
Sa'ad adalah seorang kesatria Muslim yang paling berani. Ia mempunyai dua kekuatan yang sangat ampuh: panah dan doanya. Jika ia memanah, pasti tepat sasaran. Jika ia berdoa, akan dikabulkan-Nya. Hal ini tak lepas dari doa Rasulullah untuk Sa'ad. Suatu hari Rasulullah SAW menyaksikan sesuatu dari Sa'ad yang menyenangkan hati beliau. Maka Rasulullah SAW pun bermunajat, "Ya Allah, tepatkanlah bidikan panahnya (Sa'ad bin Abi Waqash) dan kabulkanlah doanya..!"
Demikianlah, diri Sa'ad menjadi ma syhur lantaran doanya disebut makbul. Kelak ketika fitnah terjadi pada zaman kekhilafahan Ali bin Abi Thalib, Sa'ad mendengar seorang laki-laki memaki Ali, Thalhah, dan Zubair. Orang itu bahkan terus menolak berhenti mencaci-maki.

Maka, Sa'ad pun berkata, "Kalau begitu, akan saya doakan kamu kepada Allah." Laki-laki tadi lantas berkata, "Rupanya kamu hendak menakutiku, seolah-olah kamu seorang Nabi."
Maka, Sa'ad pun pergi wudhu dan melakukan shalat dua rakaat kemudian berdoa: "Ya Allah, kiranya menurut ilmu-Mu, laki-laki ini telah memaki segolongan orang yang telah memeroleh kebaikan-Mu dan tindakan mereka mengundang amarah murka-Mu. Maka mohonlah dijadikan hal ini sebagai pertanda dan pelajaran."

Tidak lama kemudian, tiba-tiba dari salah satu pekarangan rumah muncul seekor unta liar dan menabrak laki-laki tadi sehingga meninggal.

Memuliakan Orang Tua
Sa'ad adalah teladan istiqamah dalam iman dan hidayah. Betapa mahalnya hidayah itu bahkan harus dipertahankan dengan susah payah. Terkisahlah ibunda Sa'ad yang melakukan mo gok makan berhari-hari demi menentang keislaman anaknya.
Semakin hari semakin parahlah kondisi ibu Sa'ad ini. Dalam ujian keimanan yang berat seperti ini, keimanan sang sahabat kokoh menghujam dan keluarlah kalimat yang abadi itu. "Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda memiliki seratus nyawa, lalu ia keluar satu per satu, maka tidak lah anakmu ini akan meninggalkan agama ini (Islam) walau ditebus dengan apa pun."
Akhirnya, hati ibundanya itu luluh. Tak lama berselang, turunlah ayat Alquran terkait kisah Sa'ad ini, surah Luqman ayat ke-15. Artinya, "Dan seandainya kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukan Aku (Allah), padahal itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya."
Di antara cerita kepahlawanan Sa'ad yang lainnya adalah ketika pasukan Muslimin yang sedang dipimpinnya teradang Sungai Tigris. Kala itu, umat Islam akan membebaskan Irak. Padahal, wilayah itu belum banyak dikenal oleh kaum Muslimin umumnya yang berasal dari Jazirah Arab.
Alih-alih mundur, Sa'ad memerintahkan pasukannya untuk terus menyeberangi sungai demi menyukseskan jihad ini. Berkatalah ia kepada pasukan, "Bacalah Hasbunallahu wa ni'mal wakiil."
kemudian dikerahkan kudanya menerjuni sungai yang diikuti orang-orang setelahnya. Maka, berduyun-duyun pasukan Muslim menyeberangi sungai. Ketika ada salah seorang prajurit yang menjatuhkan air minumnya, dilandasi semangat fastabiqul khairat, pasukan Muslimin berebut mencarikan tempat air itu. Demi melihat pemandangan ini dan betapa tinggi semangat perjuangan kaum Muslimin, para musuh gentar dan ketakutan.
Salman al-Farisi yang berada dalam pasukan Sa'ad pun takjub dan berkata Agama islam masih baru, tetapi lautan telah dapat mereka taklukkan, sebagai halnya daratan telah mereka kuasai. Demi Allah nyawa Salman berada di tangan-Nya, pastilah mereka akan dapat keluar dengan selamat dengan ber bondong-bondong sebagaimana mereka memasukinya berbondong-bondong.

8/12/2019

SMP Juara Pekanbaru laksanakan program Qurban Juara

SMP Juara Pekanbaru laksanakan program Qurban Juara


Pekanbaru, 12 Agustus 2019, SMP Juara Pekanbaru kembali melaksanakan kegiatan penyembelihan Hewan Qurban dalam hari raya Idul Adha. Kegiatan dilaksanakan di Halaman SMP Juara Pekanbaru, Bukit Raya Pekanbaru, Jumat (12/08). Jumlah hewan qurban pada tahun ini adalah 5 ekor Kambing.
Kegiatan Qurban merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh SMP Juara Pekanbaru. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan semangat berkurban bagi siswa dan meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT. Kegiatan Qurban dilaksanakan sejak tahun 2012. Pada Hari Raya Idul Adha kali ini, jumlah qurban tahun ini hanya 5 ekor Kambing.
Kegiatan bertujuan untuk memberikan pembelajaran tentang Qurban kepada siswa SMP Juara Pekanbaru. Kepala sekolah, Syahrul Padilah menyampaikan, “Kegiatan berkurban merupakan pembelajaran awal bagi siswa agar bisa berkurban pada hari raya Idul Adha ini, harapan ke depan mereka bisa mengetahui tahapan-tahapan dan bagaimana samangat berkurban tersebut”.
Kegiatan diawali dengan pemotongan hewan qurban yang disaksikan langsung oleh semua siswa. Siswa bertakbir, tahmid, dan tahlil menyebut Asma Allah pada setiap prosesi penyembelihan. Kegiatan berikutnya melakukan penyortiran daging secara bersama-sama. Daging yang diperoleh kemudian dibagikan kepada seluruh siswa dan warga sekitar. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Ada diantara siswa yang berjibaku untuk membantu mulai dari awal penyembelihan sampai pembagian.
 “Kegiatan qurban akan kita tingkatkan dari tahun ke tahun. Kegiatan ini merupakan partisipasi dari banyak pihak khususnya bagi peserta qurban. Semoga Qurbannya diterima oleh Allah SWT, semoga tahun depan akan ada qurban-qurban yang lebih banyak dari tahun ini,” ujar Ketua pelaksana kegiatan, Bapak hamidi Agus.





5/20/2019

SMP Juara pekanbaru laksanakan pesantren kilat

SMP Juara pekanbaru laksanakan pesantren kilat



PEKANBARU SMP Juara Pekanbaru  melaksanakan kegiatan Pesantren Ramadhan pertamanya di ruang kelas, Rabu. Kegiatan pesantren yang berlangsung selama sepekan mulai senin  (20/05) hingga Kamis  depan (23/5) ini diikuti sebanyak 98 siswa dari kelas VII sampai kelas VIII.
Acara pesantren diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan menambah pengetahuan siswa seperti Ice Breaking, Shalat Dhuha, Tilawah 1 juz setiap hari serta Pemberian Materi Tarkiz Tahfiz Qur’an. Tujuan adanya kegiatan pesantren agarpemahaman dan hafalan Al Qur’an para siswa SMP Juara Pekanbaru semakin bertambah dan meningkat.
 “Kami berharap siswa memahami bahwa mengikuti kegiatan pesantren bukan sekedar memenuhi kewajiban, tetapi para siswa bisa semakin baik dalam pemahaman keislamannya, baik dari segi teori maupun aplikasinya,” tutur Syahrul Padillah, Kepala Sekolah SMP Juara Pekanbaru