Selasa (19/02). Kelas VII Alexandria menutup hari ini dengan pembelajaran yang penuh dengan Emosi. Mulai dari emosi bahagia, sedih, kaget, kecewa dan emosi-emosi lainnya. Semua emosi ini dikemas delam bentuk yang menarik dan memberikan kebahagiaan bagi seisi kelasnya. Bagaimana tidak, anak-anak kreatif ini menggambarkan ekspresi emosinya dengan berbagai cara. Kira-kira cara apa saja yang mampu mereka lukiskan ya?
Hmmm…. Kita mulai dari karya Fadhil, dengan sentuhan imajinasinya ia dapat menampilkan hasil eksprsi emosinya dengan membuat lingkaran-lingkaran sedang yang bertangkaikan bambu tusuk sate. Faren, dengan potongan belah ketupatnya ia goreskan tinta-tinta hitam dengan sedikit sentuhan estetikanya mewakili ekpspresi emosi yang ia miliki ataupun mungkin pernah ia tampilkan dalam keseharian. Tidak hanya itu, ia juga mampu menuliskan kata-kata bijak dalam sudut kertasnya.
Hamparan kertas karton dengan warna-warni kertas origami juga menghiasi hasil ekprsi emosi yang diketahui oleh Zaid, Aan, Radit, Alwi, fajar dan juga beberapa siswa lainnya. Tak ketinggalan hasil karya sederhana miliki Iki, Bayu dan Abi juga membuat mata teman-temannya untuk berpkir bahwa, tugas itu juga dapat dikerjakan dengan hal yang sederhana.
Potongan-potongan kertas, hamparan kertas karton dan karya sederhana sudah di tampilkan. Namuan ada hal yang unik dibuat oleh Muhammad Ilyas. Kira-kira Ilyas menampilkan ekpresi emosinya lewat media apa ya?..........
Yup, ia menulis cerita tentang persahabatan. Dalam setiap penggalan ceritanya ia ekpresikan langsung emosi yang sedang dialami tokoh yang ada dalam cerita tersebut dengan membuat simbol-simbol emoji atau emoticon. Dan tak lupa pula sebagai seorang yang hidup di tanah Melayu, Ilyas juga punya pantun untuk kita semua. Mau tau pantunnya?
"janganlah ambil buah yang jelek
Janganlah pula ditawarin
Kalau ada emot yang jelek
Jangan pula diketawain"
Mengenal emosi akan membuat seseorang untuk mempu mengendalikannya. Serta dengan emosi seseorang juga akan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak egois dan melahirkan sikap empati. Ayo kelola emosi mu dan arahkan lah dengan cara yang tepat.
Hmmm…. Kita mulai dari karya Fadhil, dengan sentuhan imajinasinya ia dapat menampilkan hasil eksprsi emosinya dengan membuat lingkaran-lingkaran sedang yang bertangkaikan bambu tusuk sate. Faren, dengan potongan belah ketupatnya ia goreskan tinta-tinta hitam dengan sedikit sentuhan estetikanya mewakili ekpspresi emosi yang ia miliki ataupun mungkin pernah ia tampilkan dalam keseharian. Tidak hanya itu, ia juga mampu menuliskan kata-kata bijak dalam sudut kertasnya.
Hamparan kertas karton dengan warna-warni kertas origami juga menghiasi hasil ekprsi emosi yang diketahui oleh Zaid, Aan, Radit, Alwi, fajar dan juga beberapa siswa lainnya. Tak ketinggalan hasil karya sederhana miliki Iki, Bayu dan Abi juga membuat mata teman-temannya untuk berpkir bahwa, tugas itu juga dapat dikerjakan dengan hal yang sederhana.
Potongan-potongan kertas, hamparan kertas karton dan karya sederhana sudah di tampilkan. Namuan ada hal yang unik dibuat oleh Muhammad Ilyas. Kira-kira Ilyas menampilkan ekpresi emosinya lewat media apa ya?..........
Yup, ia menulis cerita tentang persahabatan. Dalam setiap penggalan ceritanya ia ekpresikan langsung emosi yang sedang dialami tokoh yang ada dalam cerita tersebut dengan membuat simbol-simbol emoji atau emoticon. Dan tak lupa pula sebagai seorang yang hidup di tanah Melayu, Ilyas juga punya pantun untuk kita semua. Mau tau pantunnya?
"janganlah ambil buah yang jelek
Janganlah pula ditawarin
Kalau ada emot yang jelek
Jangan pula diketawain"
Mengenal emosi akan membuat seseorang untuk mempu mengendalikannya. Serta dengan emosi seseorang juga akan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak egois dan melahirkan sikap empati. Ayo kelola emosi mu dan arahkan lah dengan cara yang tepat.
0 komentar: