Pekanbaru ( 19 February 2019 ) Maraknya tindak kriminal di kalangan remaja atau usia sekolah membuat miris dunia pendidikan. Selama ini didengungkan pendidikan karakter, namun penerapannya kurang maksimal.
Kepala Sekolah SMP Juara Pekanbaru MR Sahrul Padilah,S.Pd mengatakan, pendidikan karakter masing-masing sekolah sudah dilaksanakan. Hanya pengaruh lingkungan di luar pendidikan sangat besar.
”Sekolah memberikan penguatan karakter terhadap siswa, ada 18 karakter. Di antaranya religius, jujur, toleransi, kerja keras, mandiri, semangat kebangsaan, tanggung jawab, dan lainnya,” terangnya kemarin.
Sekolah juga ada pengawasan terkait sikap siswa. Ada guru bimbingan konseling (BK) yaitu mis nur hasanah yang terbuka setiap saat bagi siswa berkonsultasi atau curhat. Diharapkan, orang tua juga pro aktif mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
Adi Hamdani selaku kesiswaan di SMP Juara Pekanbaru menambahkan, seperti pendidikan parenting setiap bulan sekali dilakukan pertemuan antara Orang Tua Siswa dan Guru.Sekarang ini juga diterapkan SMP Juara Pekanbaru .
”Sekolah melakukan home visit ke orang tua siswa akan lebih baik. Namun, sekarang ini belum terlihat, masih sedikit sekolah yang berinisiatif melakukan kontak dengan orang tua. Intinya pro aktif dalam mendidik anak-anak usia remaja,” jelasnya.
”Jadi, guru dan orang tua harus bisa saling kerja sama. Saya pernah menjumpai siswa SMP Juara Pekanbaru ada buku khusus laporan kegiatan selama di sekolah, yang mencatat gurunya dan nantinya dimintakan tanda tangan orang tua supaya dibaca. Inilah yang harus diterapkan terus, sehingga bisa mengontrol kegiatan anak,” terangnya.
Kepala Sekolah SMP Juara Pekanbaru MR Sahrul Padilah,S.Pd mengatakan, pendidikan karakter masing-masing sekolah sudah dilaksanakan. Hanya pengaruh lingkungan di luar pendidikan sangat besar.
”Sekolah memberikan penguatan karakter terhadap siswa, ada 18 karakter. Di antaranya religius, jujur, toleransi, kerja keras, mandiri, semangat kebangsaan, tanggung jawab, dan lainnya,” terangnya kemarin.
Sekolah juga ada pengawasan terkait sikap siswa. Ada guru bimbingan konseling (BK) yaitu mis nur hasanah yang terbuka setiap saat bagi siswa berkonsultasi atau curhat. Diharapkan, orang tua juga pro aktif mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
Adi Hamdani selaku kesiswaan di SMP Juara Pekanbaru menambahkan, seperti pendidikan parenting setiap bulan sekali dilakukan pertemuan antara Orang Tua Siswa dan Guru.Sekarang ini juga diterapkan SMP Juara Pekanbaru .
”Sekolah melakukan home visit ke orang tua siswa akan lebih baik. Namun, sekarang ini belum terlihat, masih sedikit sekolah yang berinisiatif melakukan kontak dengan orang tua. Intinya pro aktif dalam mendidik anak-anak usia remaja,” jelasnya.
”Jadi, guru dan orang tua harus bisa saling kerja sama. Saya pernah menjumpai siswa SMP Juara Pekanbaru ada buku khusus laporan kegiatan selama di sekolah, yang mencatat gurunya dan nantinya dimintakan tanda tangan orang tua supaya dibaca. Inilah yang harus diterapkan terus, sehingga bisa mengontrol kegiatan anak,” terangnya.
0 komentar: