SMP Juara Pekanbaru kembali mengadakan jalasah ruhiyah pada 13 Februari 2019 tepatnya hari Rabu pukul 13.30 WIB. Jalasah ruhiyah yang berarti mendudukkan ruh menjadi program rutin yang ditujukan untuk siswa akhwat SMP Juara Pekanbaru. Tujuannya untuk menguatkan hubungan dengan Allah SWT dan kecintaan kepada Rasulullah SAW baik secara ruhi, fikri maupun ‘amali.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan, tasmi’ dan pembacaan berita islami masa kini. Kemudian diberikan pengarahan atau kontrak oleh guru pendamping selama jalasah ruhiyah berlangsung. Dilanjutkan dengan pembagian kelompok dan targetan ibadah tiap kelompok. Setiap siswa menuju kelompoknya masing-masing untuk membaca tilawah satu juz.
Memasuki kegiatan inti yaitu penyampaian materi dari Ustadzah Maharani Yas dengan tema “Taubat”. Ustadzah Rani mengajak siswa agar berani menjadi taubaters. Dalam penyampaiannya, Ustazah Rani banyak menceritakan kisah nabi dan sahabat yang khilaf melakukan kesalahan namun akhirnya kembali ke jalan Allah. Langkah-langkah yang dilakukan ketika bertaubat yaitu niat ikhlas karena Allah, menyesali dari hati perbuatan yang dilakukan, bertekad untuk tidak mengulangi, berhenti melakukan kesalahan yang sama, mengiringi dengan melakukan amal kebaikan, berhenti dari maksiat dan bertaubat sebelum pintu taubat ditutup yaitu waktu sakaratul maut dan hari kiamat.
Selanjutnya ustadzah yang telah menerbitkan buku Menjadi Princess Tanpa Mahkota ini juga berpesan agar taubat yang dilakukan hendaknya secara utuh. Agar taubat tak seperti sambal maka hal yang pelu dilakukan ialah hijrah dari tempat yang buruk, meninggalkan teman-teman yang buruk, memenuhi syarat taubat, senantiasa mengingat akibat buruk maksiat. Pemateri berpesan agar dalam segala bentuk aktivitas apapun yang kita lakukan, harus senantiasa merasa diawasi Allah. Tujuannya agar selalu terhindar dari perbuatan buruk. Jika sudah terlanjur melakukan kesalahan, maka harus cepat menyadari dan bertaubat. Selesai menyampaikan materi, ustadzah melontarkan pertanyaan kepada siswa. Siswa pun berebut untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa yang berhasil menjawab diberi kenang-kenangan oleh ustadzah. Betapa bahagianya mereka yang mendapatkannya.
Agenda dilanjutkan dengan sholat ashar berjamaah dan pembacaan alma’surat. Kemudian ketua masing-masing kelompok melaporkan targetan ibadah yang sudah dicapai anggotanya. Sembari guru pendamping melihat laporan targetan ibadah, siswa diberi kesempatan untuk beristirahat. Tak berapa lama, agenda dilanjutkan kembali dengan evaluasi dan muhasabah. Banyak siswa yang merasa terharu sampai meneteskan air mata. Agenda dilanjutkan dengan pengumuman peserta yang aktif dan peserta terbaik. Terakhir siswa saling bersalaman dan meminta maaf sesama mereka. Semoga dari rangkaian kegiatan jalasah ruhiyah ini, menambah ketakwaan dan kecintaan kepada Allah SWT.
#ijf
#smpjuara
#jalasahruhiyah
Kegiatan dimulai dengan pembukaan, tasmi’ dan pembacaan berita islami masa kini. Kemudian diberikan pengarahan atau kontrak oleh guru pendamping selama jalasah ruhiyah berlangsung. Dilanjutkan dengan pembagian kelompok dan targetan ibadah tiap kelompok. Setiap siswa menuju kelompoknya masing-masing untuk membaca tilawah satu juz.
Memasuki kegiatan inti yaitu penyampaian materi dari Ustadzah Maharani Yas dengan tema “Taubat”. Ustadzah Rani mengajak siswa agar berani menjadi taubaters. Dalam penyampaiannya, Ustazah Rani banyak menceritakan kisah nabi dan sahabat yang khilaf melakukan kesalahan namun akhirnya kembali ke jalan Allah. Langkah-langkah yang dilakukan ketika bertaubat yaitu niat ikhlas karena Allah, menyesali dari hati perbuatan yang dilakukan, bertekad untuk tidak mengulangi, berhenti melakukan kesalahan yang sama, mengiringi dengan melakukan amal kebaikan, berhenti dari maksiat dan bertaubat sebelum pintu taubat ditutup yaitu waktu sakaratul maut dan hari kiamat.
Selanjutnya ustadzah yang telah menerbitkan buku Menjadi Princess Tanpa Mahkota ini juga berpesan agar taubat yang dilakukan hendaknya secara utuh. Agar taubat tak seperti sambal maka hal yang pelu dilakukan ialah hijrah dari tempat yang buruk, meninggalkan teman-teman yang buruk, memenuhi syarat taubat, senantiasa mengingat akibat buruk maksiat. Pemateri berpesan agar dalam segala bentuk aktivitas apapun yang kita lakukan, harus senantiasa merasa diawasi Allah. Tujuannya agar selalu terhindar dari perbuatan buruk. Jika sudah terlanjur melakukan kesalahan, maka harus cepat menyadari dan bertaubat. Selesai menyampaikan materi, ustadzah melontarkan pertanyaan kepada siswa. Siswa pun berebut untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa yang berhasil menjawab diberi kenang-kenangan oleh ustadzah. Betapa bahagianya mereka yang mendapatkannya.
Agenda dilanjutkan dengan sholat ashar berjamaah dan pembacaan alma’surat. Kemudian ketua masing-masing kelompok melaporkan targetan ibadah yang sudah dicapai anggotanya. Sembari guru pendamping melihat laporan targetan ibadah, siswa diberi kesempatan untuk beristirahat. Tak berapa lama, agenda dilanjutkan kembali dengan evaluasi dan muhasabah. Banyak siswa yang merasa terharu sampai meneteskan air mata. Agenda dilanjutkan dengan pengumuman peserta yang aktif dan peserta terbaik. Terakhir siswa saling bersalaman dan meminta maaf sesama mereka. Semoga dari rangkaian kegiatan jalasah ruhiyah ini, menambah ketakwaan dan kecintaan kepada Allah SWT.
#ijf
#smpjuara
#jalasahruhiyah
0 komentar: