11/29/2013
11/24/2013
Medali Perak dan Perunggu untuk SMP Juara Pekanbaru
11/20/2013
DPR Minta Anggaran Kurikulum 2013 Diubah
Selain itu, Komisi X juga menghendaki agar laporan perubahan itu disertai lampiran alokasi rincian anggaran per kegiatan. Ini akan menjadi bahan kajian dalam pengambilan keputusan Panitia Kerja (Panja) Kurikulum 2013. Rekomendasi dari Panja Kurikulum diharapkan keluar 23 Mei 2013.
Tanpa rekomendasi dari panja, Kementerian Keuangan tidak akan mencairkan anggaran Kurikulum 2013.
Hal itu mengemuka dalam rapat kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Komisi X DPR, Senin (20/5) malam hingga Selasa (21/5) pukul 00.30, di Jakarta. ”Ada prosedur lanjutan yang harus dilakukan sebelum anggaran itu cair,” kata Wakil Ketua Komisi X Asman Abnur.
Berubah
Pada rencana anggaran yang diajukan 21 Desember 2012, Kemdikbud menghitung kebutuhan anggaran Kurikulum 2013 sebesar Rp 631 miliar. Kemudian berubah 9 April jadi Rp 2,5 triliun. Dari pemaparan Mendikbud Mohammad Nuh, pada 16 Mei akhirnya Kemdikbud mengajukan anggaran Rp 829,4 miliar.
Dari Rp 829 miliar itu, Rp 173 miliar di antaranya untuk pengadaan buku dan Rp 74 miliar untuk pelaksanaan kurikulum mulai pendampingan hingga pemantauan pelaksanaan.
Perubahan ini karena ada perubahan cakupan sasaran Kurikulum 2013, dari 102.453 sekolah menjadi 6.325 sekolah. Adapun jumlah guru sasaran menjadi 55.762 guru dan 1.570.337 siswa dengan 9.767.280 buku yang harus dicetak.
Secara umum, Komisi X DPR menyetujui Kurikulum 2013. ”Yang kami khawatirkan justru di teknis pelaksanaannya,” ujar anggota Komisi X, Rinto Subekti.
Anggota Komisi X, Reni Marlinawati, juga mengkhawatirkan jadwal pengadaan buku yang terlalu mepet. ”Secara teknis tampaknya akan sulit dilaksanakan. Cetak soal UN saja kacau, padahal jumlah eksemplarnya lebih sedikit. Apa bisa percetakan mencetak buku sebanyak itu dalam waktu sempit?” ujarnya.
Menanggapi kekhawatiran anggota DPR, Nuh menegaskan pihaknya telah memperhitungkan kekuatan mesin cetak dan kompleksitas proses pencetakan. Prosesnya lebih mudah mencetak buku daripada naskah soal ujian nasional (UN) karena tidak ada unsur rahasia dan variasinya lebih sederhana.
”Kami sudah bertanya ke beberapa percetakan. Menurut mereka, mesin cetak mampu mencetak 25.000 buku per jam,” ujarnya. (LUK)
Penerapan Kurikulum 2013 Terus Dikritisi
”Para wakil rakyat harusnya memikirkan juga manfaat dari Kurikulum 2013, bukan hanya menyoroti besarnya anggaran kurikulum dan akan menyetujuinya jika anggaran Kurikulum 2013 telah turun,” kata Jimmy Paat dari Koalisi Pendidikan di Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Permasalahan Kurikulum 2013 tidak hanya terletak pada anggarannya yang naik turun, tetapi substansi dan proses pembuatannya. (ELN)
Siswa SD di TTU Bingung dengan Kurikulum Baru
Kepala SDK Yaperna Kefamenanu I, Yohana Taus kepada Kompas.com, Sabtu (20/7/2013) mengatakan, SDK Yaperna Kefamenanu I menjadi salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 sehingga diharapkan lebih aktif belajar menggunakan buku silabus yang dibagikan oleh guru pendamping.
"Sekolah kami ini juga merupakan satu dari tiga SD yang terpilih menerapkan Kurikulum 2013, sehingga para siswa harus dipacu lebih aktif dari metode sebelumnya. Namun kendalanya, siswa masih bingung, karena mungkin sedikit berbeda dengan sebalumnya," kata Taus.
Menurut Taus, pemberlakukan Kurikulum 2013 bakal berlangsung dalam proses pengenalan yang agak lama kepada siswa. Meski begitu, para guru mengakui kurikulum ini cukup baik. Sebab, siswa yang diharuskan lebih aktif belajar dan guru hanya mendampingi saja.
"Uji coba kurikulum ini berlangsung tiga tahun. Guru sasaran pemberlakukan Kurikulum 2013 ini baru hanya pada kelas 1 dan kelas 4. Sedangkan tahun depan untuk kelas 2 dan kelas 5. Sedangkan tahun 2015 untuk kelas 3 dan kelas 6," jelas Taus.
Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, untuk wilayah NTT secara keseluruhan SMA, SMP dan SD terdapat 50 sekolah yang dijadikan sekolah uji coba Kurikulum 2013. Sedangkan di TTU hanya 7 sekolah, yakni SMA Negeri 1 Kefamenanu, SMP Negeri 1 Eban, SMP Lurasik, SD Katolik Yaperna 1, SDK Leob dan SD Gmit 4 Kefamenanu.
Disdik Tasikmalaya Bingung dengan Kurikulum Baru
"Kami dinas di daerah yang kebingungan. Nanti bagaimana kalau untuk ujian, rapor, dan mutasi siswa? Soalnya kan sekarang ada dua kurikulum yang berbeda diterapkan seluruh sekolah di daerah. Nantinya bagaimana mereka kalau ujian?" kata Bartis kepada sejumlah wartawan di Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Senin (15/7/2013) siang.
Menurut Bartis, di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdapat tujuh SMK, enam SMA dan lima SMP, yang dijadikan lokasi penerapan kurikulum baru 2013. Sedangkan sekolah lainnya ingin mengikuti penerapan kurikulum baru. Namun, muncul permasalan tentang pengetahuan guru yang belum memahami metode kurikulum baru.
"Kalau guru yang sebelumnya ditunjuk untuk mengikuti pelatihan tidak ada masalah. Sekarang sudah berjalan aplikasi kurikulum baru. Nah, sekolah lainnya yang ingin memakai kurikulum baru masalahnya, sampai sekarang pengajar dan bukunya belum ada. Apalagi kurikulum baru menerapkan satu buku untuk satu siswa," keluh Bartis.
TEMPE DARI BUAH SUKUN ATAU BIJI BUAH NANKA
kami dari tim VIBRA ingin membuat tempe dari buah sukun atau biji buah nangka. Latar belakang nya karena sebagai mana kita ketahui bahwa harga kedelai saat ini di INDONESIA sangat susah di peroleh dan sekalipun ada harganya sangat lah mahal. Jadi dari judul tersebut kami ingin membuatnya hal ini di karenakan kami ingin memberi alternative atau solusi lain cara pembuatan tempe ini. Kami harap cara pembuatan tempe ini di publikasikan agar semua orang yang hendak ingin membuat tempe ini tidak perlu mengeluarkan biaya yang sangat mahal dan bahan bahan yang diperlukan dalam pembuatan tempe ini sangat mudah didapati maupun di jangkau oleh masyarakat.
selain itu dari semua ini,kami juga mempunyai tujuan yang paling utama yaitu agar para pembuat tempe maupun para penjual tempe tidak mengeluh lagi karena kami sangat sedih melihat keluhan mereka.karena senyuman mereka dalah kebahagian kami.dan juga kami tidak sampai hati melihat pembuat tempe tersebut terpaksa menerima pasokan yang sedikit dan juga harga bahannya yang mahal dan setelah itu di jual dengan harga yang murah dan memperoleh keuntungan yang sedikit .dari sanalah kami merumuskan masalahnya ,yang akhirnya kami membuat topic TEMPE dari BIJI BUAH NANGKA / BUAH SUKUN. Sangat di sayangkan setelah melalui proses yang cukup lama hanya mendapatkan keuntungan yang kecil bagi para penjual tempe.
dibalik ini,tempe tersebut memiliki kelemahan yaitu pembuatan tempe menggunakan biji buah nangka ataupun buah sukun mungkin dari segi cita rasanya agak berbeda sedikit dengan tempe yang terbuat dari kacang kedelai(enak versi lain).
dan juga kelebihannya yaitu pembuatan tempe yang terbuat dari biji buah nangka maupun buah sukun prosesnya tidak memakan waktu yang lama.dan dari segi bahannya mudah di dapat dan biayanya jauh lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat.kami harap karya tulis ilmiah kami bias bermanfaat bagi masyarakat luas.
Cara pembuatan :
-buah sukun dan biji buah nangka dikupas dari kulitnya
-buah suku dan biji buah nangka direbus setengah matang agar tidak terlalu lembek
-kemudian ditumbuk dan dihaluskan
-dicetak bulat-bulat dengan pencetak tapi tidak harus dicetak bulat-bulat dgn pencetak
-kemudian buah sukun dan biji buah nangka yang telah di bulat-bulatkan di beri ragi tempe
-setelah itu buah sukun dan biji buah nagka yang telah di beri ragi tempe difermentasikan dengan plastic atau daun pisang
Apabila ada kritik atau saran mohon disampaikan kepada kami agar kami bias merubahnya menjadi yang lebih baik lagi
Sekian dari kami….:D
Riwayat penulis :
1. Nama : tiyara fany mansyah
Tempat tanggal lahir :pekanbaru,11 oktober 2000
Sekolah : kelas VIII eropa smp juara pekanbaru
Hobby :melakukan eksperimen,
Nama ortu :
Ayah :AIDIL MANSYAH
Ibu :AFRIYATI
Prestasi yang di raih : mengikuti olimpiade matematika,mengikuti mading :3D
Alamat : jalan kelapa sawit ujung
2. Nama : sri dina lidya sari
Tepat tanggal lahir :pekanbaru,17 september 1999
Sekolah : kelas VIII eropa smp juara pekanbaru
Hobby : baca buku
Nama ortu:
Ayah : SAHARUDDIN
Ibu :A.ZAINAH SYAM
Prestasi yang di raih : mengikuti olimpiade matematika , mengikuti madIng : 3D
Alamat : perum.melati indah
PENTINGNYA BELAJAR BAHASA ASING
DOJANG SMP JUARA ADAKAN KENAIKAN SABUK TAE KWON DO
PEKAN OLAH RAGA TAE KWON DO PEKANBARU “ SMP JUARA TARGET KAN EMAS”
5 Siswa yang akan mengikuti kejuaraan |
11/14/2013
PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab keagamaan dan kemanusiaan, maka sudah saatnya kita meninjau kembali tentang bagaimana sikap kita selama ini dan yang akan datang terhadap anak-anak kita. Sebagai masa depan masyarakat dan bangsa sangat erat hubunganny dengan bagaimana sikap dan perilaku kita terhadap mereka pada saat sekarang. Demikian pula dengan hal belajar para orang tua sangat perlu meninjau dan memperbaiki sikap dan perlakuannya terhadap anak sehingga tidak akan menimbulkan penyesalan dan disalahkan oleh mereka dimasa-masa yang akan datang. Orangtua sangat perlu memberikan bantuan dalam rangka mengantarkan mereka kepada sikap belajar yang benar dan efektif sehingga pengetahuan, keterampilan dan keluhuran budi akan menghiasi kepribadiannya. Kesibukan orangtua dalam mencari nafkah keluarga , hendaknya tidak mengorbankan masa depan anaknya. Sebelum terlambat sebaiknya orangtua dapat mengatur waktunya, karena hal itu lebih penting daripada menangisi kesalahan dimasa yang akan datang. Karena masa depan anak sangat erat hubungannya dengan apa dan bagaimana kehidupan belajar yang dibiasakan dalam kehidupan belajar yang diterapkan oleh orangtua dimasa kini. Orangtua yang baik dan bijaksana akan memikirkan dan berbuat sesuatu yang baik bagi kehidupan anak-anaknya dimasa datang. Istilahnya, walau kaki menjadi kepala dan kepala menjadi kaki, orangtua akan berusaha sekuat tenaga demi masa depan anak-anaknya. Anak yang ideal yang selalu kita do’akan dan harapkan kehadirat Allah, adalah mereka yang mempunyai keadaan yang baik, bukan saja dalam aspek fisik biologis tetapi juga psikis dan sosial serta keagamaannya. Kita selalu mendambakan anak-anak menjadi buah hati dan harapan dimasa depan. Yakni anak-anak yang cerdas, terampil, dan taqwa. Jadi bukan saja kita upayakan anak-anak yang ayu, cantik, gagah, dan sehat, tetapi juga luhur budi pekertinya. Anak-anak dan remaja pada masa sekarang perlulah mendapatkan perhatian dan bimbingan yang penuh kasih saying dari kedua orang tuanya dan orang-orang dewasa lainnya dalam rumah tangga, agar mereka dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terarah kepada kebahagiaannya antara lain dalam bidang proses belajar. Tidaklah tepat jika kita membiarkan tanpa pengarahan yang tepat atau menyerahkan seutuhnya kepada bapak dan ibu guru di sekolah, sebab disamping waktu yang sangat terbatas juga perhatian dan kasih saying yang tulus seperti yang didapatkan dari ayah dan ibu. Orangtua yang baik pasti bukan hanya akan memperhatikan aspek lahiriah dan badaniah saja, namun tidak kurang pentingnya juga memperhatikan permasalahan perkembangan rohaniah dan keadaan belajarnya. Dalam aspek lahiriah, orangtua dapat memberikan makanan dan pakaian yang cukup, namun anak sangat memerlukan perhatian dan bimbingan dalam kegiatan belajar dan sekolahnya. Orangtua harus memperhatikan suasana rumah tangga yang tenang dan ruang belajar anak yang memungkinkan mereka dapat nyaman belajar. Suasana rumah tangga yang hiruk-pikuk dengan suara radio dan televisi yang tidak terkendali akan sangat mengganggu konsentrasi belajar anak. Peralatan tulis perlu disiapkan dan ruang belajar yang bersih, terang, dan nyaman. Disamping itu, orangtua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dan mendalami ilmu pengetahuan yang disukainya. Jadi bukan anak yang menyesuaikan diri dengan kehendak dan paksaan orangtua. Kemudian barulah kita menyediakan beberapa fasilitas yang mendukung proses belajar-mengajar. Untuk suksesnya studi anak di sekolah, orangtua perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Pertama, pertengkaran ayah ibu selalu mengganggu perasaan dan pemikiran anak. Perasaan anak menjadi kacau dan kebingungan anak memihak siapa. Pertengkaran tidak selamanya baik bagi proses pembentukan kepribadian anak yang utuh. Kedua, orangtua yang baik hendaknya jauh sebelum mempunyai anak dan keturunan telah berniat untuk menjadikan rumah tangganya yang berbahagia dan terbebas dari penyelewengan. Anak-anak yang semula sangat membanggakan dan kagum akan figure ayah dan ibunya akan runtuh jika mengetahui perilaku orangtuanya yang tidak baik. Ketiga, anak-anak kita walaupun sama jenis dan tinggi badannya tidaklah sama dalam aspek-aspek lain yang dimilkinya. Misalnya dalam hal kecerdasan. Anak-anak kita mungkin mempunyai IQ 100 tetapi anak mungkin memiliki IQ 130. Jelas taraf kemampuannya dalam berpikir dan menyelesaikan permasalahan dan proses belajarpun akan berbeda. Keempat, jangan memaksakan kehendak orangtua terhadap anak, karena anak masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Janganlah diminta dan diharapkan sama, sebab memang berbeda dalam kenyataannya. Jika anak kurang minatnya dalam bidang matematika dan tertarik kepada masalah-masalah sosial, orangtua sebaiknya mengarahkannya sesuai dengan minat dan bakat agar dapat berkembang secara maksimal. Janganlah orangtua memaksakan keinginan dan kehendaknya agar anak menyamai minat dan bakatnya, padahal jelas bahwa anak adalah anak kita dan bukan diri kita sendiri. Kelima, orangtua seharusnya selalu memperhatikan perhatian dan penggunaan waktu dari anak-anaknya. Jangan dibiarkan anak-anak meneruskan kebiasaan dan berperilaku yang kurang terpuji. Untuk itu, orang tua perlu menjalin komunikasi yang baik dengan anak, sehingga interaksi akan berjalan baik. Keenam, orangtua hendaknya senantiasa memantau pergaulan anak-anaknya, namun bukan berarti mengekang mereka. Karena tidak semua pergaulan baik untuk anak, hal ini sangat penting untuk mendukung kemajuan belajar anak. Anak-anak perlu dijauhkan dari pergaulan dengan anak-anak yang mempunyai perilaku yang tidak sehat. Ketujuh, orangtua hendaknya memasukkan anaknya ke sekolah yang baik, yaitu baik dari segi sarana maupun dari kualitas para pendidiknya. Karena dengan kualitas sekolah yang baik, maka pendidikan anak akan berjalan dengan baik, sehingga perkembangan kecerdasan anak dapat tumbuh secara maksimal. Kedelapan, orangtua hendaknya menghindarkan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, misalnya terlalu banyak mengkritik, hanya senang memerintah tanpa memperhatikan kepentingan anak, menganggap anak kecil terus, jika berdiskusi ingin menang sendiri, tidak membiarkan anak mengembangkan pengertiannya, dan menyuguhkan pengalaman-pengalaman yang kurang baik. Demikianlah beberapa hal yang patut diketahui para orangtua dalam mendidik anak. Disamping kemampuan intelektual, kondisi-kondisi di dalam keluarga sangat penting untuk mendukung keberhasilan belajar anak.***
11/11/2013
Trik Mencetak Pemalas Menjadi Juara Kelas
Trik Mencetak Pemalas Menjadi Juara Kelas
Juara kelas itu mudah "bekal untuk orang tua yang ingin anak nya juara"
Juara kelas itu mudah
"bekal untuk orang tua yang ingin anak nya juara"
Assalamualaikum, saya akan berbagi sedikit ilmu dan pengalaman “ Juara Kelas Itu Mudah” semudah apa untuk menjadi juara kelas ? simak yuk.Semua orang yang bersekolah pasti akan merasa senang dan bangga bila mendapatkan peringkat teratas di kelasnya apakah 1,2,atau 3 yang biasa disebut dengan juara kelas . tapi apakah benar untuk menjadi seorang juara kelas itu sulit dan harus pintar ?. Untuk menjadi seorang juara kelas itu ternyata tidak sesulit yang di bayangkan.
Dengan kita berpikir “untuk menjadi juara kelas itu sulit” saja sudah bermasalah , dimana masalahnya ? coba ingat ini “ Apa yang anda pikirkan sangat mempengaruhi apa yang akan anda dapatkan ” kalimat itulah yang sering saya dengar dari para guru saya ( semoga keridhoan ALLAH selalu menyertai beliau) , sekarang kita tau kan kenapa kita tidak bisa menjadi seorang juara kelas ? karena secara tidak langsung kita telah menanamkan sugesti ke alam bawah sadar kita bahwa saya tidak mungkin menjadi seorang juara kelas karena menjadi juara kelas itu sulit. Sehingga apapun yang kita lakukan itu tidak akan mengarah pada pencapaian untuk menjadi seorang juara kelas , bila ada teman yang mengajak belajar bersama dengan tegas kita mengatakan TIDAK ngapain juga belajar bareng toh saya tidak akan menjadi juara kelas , guru menerangkan di depan kelas kita sibuk ngobrol di belakang tidak karuan , terbuktikan betapa apa yang kita pikirkan itu benar-benar dapat berpengaruh kepada apa yang akan kita lakukan dan apa yang akan kita dapatkan.
a. Pola Pikir (Mind Set)
Ubah pola pikir kita bahwa saya bisa menjadi juara kelas dan saya ingin menjadi seorang juara kelas , dengan tertanamnya niat dan pola pikir seperti ini secara otomatis apa yang kita lakukan apa yang kita kerjakan akan sesuai dengan apa yang kita pikirkan dan inginkan. Guru menerangkan di depan kelas kita memperhatikan apa yang disampaikan oleh beliau , rajin belajar dan makan sosis son… ( bercanda ) hehe. Bila hal ini sudah mulai diterapkan dalam keseharian dan kehidupan kita insyaALLAH kesempatan juara kelaspun terbuka lebar .
Banyak orang yang mengatakan bahwa untuk menjadi seorang juara kelas itu mesti dan harus pintar(termasuk orang tua saya) , saya kurang setuju dengan yang satu ini , saya sering mengatakan kepada kedua orang tua saya atau siapapun itu yang membahas tentang hal ini bahwa yang menjadi juara kelas itu belum tentu yang terpintar di kelasnya , tapi kalau yang terpintar di kelasnya yah tentu saja sangat wajar dan masuk akal bila ia menjadi juara 1(satu) dikelasnya.
Sedikit berbagi pengalaman (Semoga ALLAH meridhoi) , sejak SD-SMP Alhamdulillah(dengan ijin ALLAH) saya selalu mendapatkan peringkat 5 besar , bahkan juara 1,2,atau 3 , saat SD saya juga mengikuti sekolah MDA(Madrasah Diniliah Awaliah) dan Alhamdulillah(dngan ijin ALLAH) saya mendapatkan peringkat 5 besar di MDA tersebut (bahkan peringkat 1,2,3) , saat SD saya juga mendapatkan beasiswa , dan saat ada kegiatan di MDA Alhamdulillah(dengan ijin ALLAH) saya juga sering mendapatkan penghargaan , Apakah saya yang terpintar dikelas saat itu ? Jawaban saya BELUM TENTU, kok gitu ? iya gitu , ikutin aja deh hehehe .
b. Pantaskan Diri
Ternyata untuk menjadi juara kelas itu tidak hanya masalah kepintaran seseorang , karena ada faktor yang jauh lebih penting dari pada kepintaran , apa itu ? KELAYAKAN(KEPANTASAN) . Apakah kita pantas untuk menjadi seorang juara kelas? Padahal begitu banyak orang yang jauh lebih pintar , yang jauh lebih rajin,yang jauh lebih aktif,dsb.
Boleh yah ngelanjutin cerita saya di atas, yang saya lakukan itu relatif sama dengan kebanyakan siswa yang lainnya belajar di kelas dan keluar kelas dengan perasaan senang hehe (bebas), bermain setelah pulang sekolah , lalau apa yang mengantarkan saya menjadi juara kelas ? KEPANTASAN , saya memiliki niat (saya ingin menjadi juara kelas) saya melakukan usaha(berusaha) untuk mencapai itu, semua sepakat jika saya katakan bentuk usaha itu bukan hanaya perkara yang terlihat(tingkah laku) tetapi juga perkara yang tidak terlihat seperti Niat,Tekat,Pola pikir yang baik, dan Do’a .
Tuhan kita (ALLAH) dan rasulullah SAW telah megingatkan kita “ Berusha dan berdo’alah perkara hasil itu ALLAH yang menentukan ” .
c. Kenali dan sayangi gurumu
Guru kita adalah orang tua kedua bagi kita(siswa) dan ridho orang tua adalah ridho ALLAH , oleh karena itu berusahalah untuk selalu menghormati ibu dan bapak guru kita, berusahalah untuk menyayangi mereka sebagaimana kita menyayangi dan menghormati ibu dan bapak kita. Bila guru kita ikhlas dan ridho memberikan ilmunya kepada kita secara otomatis kita akan lebih mudah untuk mendapatkan dan memahami ilmu yang mereka berikan kepada kita , dan yang terpenting adalah kedekatan seorang siswa kepada seorang guru secara tidak langsung bisa menjadikan siswa tersebut memiliki nilai tambah dimata sang guru , dan ini sudha saya buktikan , dimanapun saya mengenyam pendidikan (Formal dan NonFormal ) saya selalu berusaha sebisa mungkin untuk dapat mengenal dan dikenal oleh sang guru tentu dikenal sebagai pribadi yang baik tentunya.
Bila seorang guru sudah mengenal kita , dekat dengan kita , menyayangi kita , mustahil guru tersebut menjadikan kita gagal , kalaupun kita akan gagal(mendapat nilai jelek) pasti guru tersebut langsung mengusahakan bagaimana caranya agar kita bisa mendpatkan nilai yang baik , apakah dengan latihan tambahan, atau yang lainnya.
d. Tonjolkan dirimu
Pada dasarnya seorang guru akan lebih mengingat dan mengenal siswa yang memiliki kelainan tersendiri dibandingkan teman-temannya , terlepas baik atau buruk yang menonjol dari seorang siswa itu. Yah karena kita ingin menjadi seorang juara kelas , tentusaja kita harus menonjolkan sisi positif dari diri kita, dengan cara rajin bertanya, bila ada tugas rajin-rajinlah mengerjakannya, bila disuruh maju didepan kelas gag usah ba-bi-bu banyak alasan maju , karena biasanya guru itu tidak slalu menilai seberapa pintar siswa yang diajarnya melainkan seberapa seriuskah siswa yang ia ajar mempelajari apa yang dia ajarkan.
e. Miliki kelebihan
Pastikan diri kita memiliki apa yang orang lain tidak miliki , pastikan dirikita melakukan apa yang oranglain tidak lakukan , atau lakukanlah lebih dari apa yang orang lain telah lakukan.
Saat masih sekolah dulu saya sadar betul bahwa banyak teman saya yang jauh lebih pintar dari saya , banyak yang lebih dekat dengan gurunya(anka guru) , karenanya saya harus mencari apa kelebihan yang saya miliki dibanding mereka(teman-teman saya).
Akhirnya saya mendapatkannya, sewaktu kecil dulu saya pernah mendengar kisah orang-orang hebat dan sukses , termasuk kisah Bj.Habibie yang konon katanya tidak pernah terlepas dari puasa sunah nya. Ini menjadi angin segar bagi saya , dan Alhamdulillah sampai sekarang amalan sunah yang yang satu ini sebisa mungkin saya lakukan , bukan hanya karena keinginan saya yang begitu banyak kepadaNYA tapi juga karena memang menjadi kewajiban kita umatnya(Rasulullah SAW) untuk mengikuti jejak langkahnya.
Kala itu saya sudah bisa menebak , bila ibadah saya kurang atau kurang sekali maka prestasi saya kemungkinan besar akan menurun, dan itu biasanya memang benar . Dan apa klebihan yang akan teman-teman tonjolkan , tentulah akan berbeda atau mungkin sama dengan apa yang saya lakukan , yang terpenting adalah tentukan dan tonjolkan kelebihan yang teman-teman miliki.
f. Brlajarlah dengan serius
Namanya juga seorang siswa yah mau tidak mau kita tetap harus belajar dengan serius dan antusias , disini saya tidak mengatakan harus menguasai semua mata pelajaran loh , karena terkadang sebuah kepantasan itu timbul bukan dari seberapa pintar kita menguasai materi yang diajarkan , melainkan seberapa serius kita mempelajari apa yang guru kita ajarkan. Tetapi secara logika masa iyah kita mati-matian (serius) mempelajari apa yang diajarkan oleh sang guru tidak ada sedikitpun yang kita dapatkan , gag mungkin kan.
g. Berdo’a
Do’a itu kunci dari segala permasalahan dan harapan , karena terkadang ada sesuatu yang dianggap tidak mungkin dan mustahil tetap akan terjadi dengan perantara do’a . Bukan do’a nya yang ajaib atau hebat melainkan ALLAH tuhan kita yang maha pengasih , penyayang , pengabul segala permintaan dari hamba-hamba nya. Jadi jangan sungkan untuk menyelipkan sebuah do’a dan harapan disetiap ibadah maupun kegiatan apapun yang memungkinkan kita untuk berdo’a.
f. Bersyukur
Pada akhirnya kita harus mensyukuri apapun yang sudah dan pernah kita dapatkan , karena tidak menjadi keharusan bagi seorang siswa dia harus menjadi juara kelas, yang terpenting adalah niat kita belajar untuk menuntut dan mencari ilmu , bukan mencari gelar juara. Ilmu yang kita dapatkan , sahabat dan teman yang kita miliki , Guru-guru yang selalu mengajari dan membimbing kita dengan ikhlas dan tulus, itu jauh lebih berharga dari sekedar gelar juara. Jadi tetaplah syukuri apa yang kamu miliki dan dapatkan .
Demikian sedikit ilmu yang saya dapatkan dan alami , semoga bisa sedikit menambah ilmu semangat dan pengalaman temen-temen .
Juara kelas itu mudah
Empat Langkah Agar Anak Cerdas Secara Emosi
Empat Langkah Agar Anak Cerdas Secara Emosi
Seorang anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tentu karena peran orang tua dan lingkungan sekitarnya. Namun, kebebasan seorang anak untuk berekspresi kadang terhambat lantaran anak-- terlebih laki-laki-- sering dilabelisasi terhadap sosok yang harus kuat. Tidak boleh menangis.
Padahal, jenis emosi baik senang, sedih, bangga, haru, dan jijik itu semua perasaan yang baik laki-laki maupun perempuan boleh mengekspresikannya.
"Pada psikologi perkembangan, dapat dibuktikan bahwa laki-laki dan perempuan pada hakikatnya sama. Namun, karena bentuk fisik yang berbeda, maka peranan pun berbeda.
Dalam psikologi perkembangan, akan pula terbukti bahwa laki-laki yang dilabelisasi sebagai sosok yang kuat, berani dan tangguh tidak semua seperti itu. "Sebaliknya, perempuan yang dianggap sensitif, mudah menangis, terlalu berperasaan, pemalu, tidak semua juga seperti itu.
Oleh karenanya, kebebasan berekspresi adalah bawaan yang memang idealnya tak boleh ditahan. "Sebab, jika ditahan, maka fungsi-fungsi emosional tidak berjalan secara baik.
Sebaiknya pula, sebagai orang tua yang baik dan mengenal perkembangan emosi anak, label stereotipe pada laki-laki yang sering dianjurkan untuk tidak menangis (cengeng- red) sebaiknya tidak terus dipraktikkan. "Pembinaan emosi saat mencapai kematangan emosi perlu dikenali kepada anak-anak sejak dini. Sehingga, emosi tidak boleh ditahan.
Tumbuh kembang anak akan berkembang dengan baik saat mereka dikenali beberapa jenis emosi. Setidaknya, ada empat langkah agar emosi anak dapat berkembang dengan baik.
Pertama, kenali jenis-jenis emosi pada anak. "Mengenali jenis emosi pada anak penting. Sehingga pada akhirnya, si anak akan tahu benar kapan ia sedih, senang, murung, jijik, dan lain sebagainya,''
Selain memperkenalkan jenis emosi kepada anak, langkah kedua adalah mengajarkan mereka untuk mengelola emosinya. "Langkah kedua ini penting, agar anak tersebut mampu mengekspresikan emosinya dengan baik.
Ketiga, setelah si anak diberikan pemahaman dan pengelolaan emosi ialah ajari mereka untuk memahami emosi orang lain. "Pada tahap ini, mereka akan paham kondisi seseorang saat sedang marah karena ia pun pernah mengalami hal tersebut. Mereka tidak akan tahu seseorang sedang marah, jika ia tidak pernah mengalaminya.
Terakhir, setelah semua tahapan emosi sudah dikenali pada anak, selanjutnya adalah ajari mereka untuk bersedia berkorban untuk orang lain. "Tahap terakhir ini juga penting karena dapat melahirkan empati terhadap orang lain.
Copyright 2013; SMP Juara Pekanbaru/SMP Pekanbaru
Janji………… "HARAPAN ANAK YANG BERBAKTI"
Janji…………
HARAPAN ANAK YANG BERBAKTI
Oleh : Nur Ami Maulida Fikri
Pada Suatu Hari,Ada Seorang Anak Yang Bernama Fajar ,Dia Sangat Di Senangi Oleh Teman-Teman Dan Guru Nya Di Sekolah,Dia Termasuk Anak Yang Sangat Berprestasi.Di Sekolah,Dia Mempunyai Sahabat Yang Bernama Fahmi,Rara,Dan Wulan,Mereka Sangat Baik Kepada Fajar.
Pada Saat Itu,Fajar Mengalami Kesulitan Ekonomi,Dan Dia Harus Membantu Orang Tua Nya.Dia Mencari Uang Dengan Cara Mengemis, Pada Saat Dia Mengemis,Dia Bertemu Dengan Rara,Rara Yang Saat Itu Sedang Di Dalam Mobil Langsung Keluar Untuk Menghampiri Fajar Yang Sedang Mengelilingi Beberapa Kendaraan Untuk Meminta Uang.Rara Yang Saat Itu Sedang Mengejar Fajar Dan Berhenti Seketika Melihat Sahabat Nya Yang Mengucur Deras Di Badannya .
‘’Mengapa Kau Melakukan Ini?” Tanya Rara Kepada Fajar ‘’Saya Melakukan Ini Karena Saya Telah Berjanji Kepada Diri Saya Dan Keluarga Saya Untuk Membantu Orang Tua Saya Yang Sedang Kesusahan Mencari Ekonomi Untuk Keluarga Saya ,Maka Dari Itu, Saya Membantu Orang Tua Saya…?” Ucap Fajar Sambil Bersedih.
Mendengar Apa Yang Dibilang Oleh Sahabatnya Itu , Hati Rara Pun Tersentak Mendengarnya,Dan Dia Menangis Seraya Berkata…
‘’Kamu Benar Wahai Sahabatku… Saya Ikut Bersedih Dengan Apa Yang Kau Alami…’’
“Janganlah Kau Bersedih, Wahai Sahabatku. Karena Ku Tak Ingin Melihat Sahabatku Menitikkan Air Mata” Ucap Fajar.
Dan Akhirnya Rara Memutuskan Untuk Mengajak Fajar Berbelanja Kebutuhan Pokok Dan Kebutuhan Sekolahnya.
“Ayo Kita Berbelanja!” Ajak Rara
“Maaf Rara Aku Tak Memiliki Cukup Uang Untuk Berbelanja Bersamamu, Maafkan Aku!” Jawab Fajar Bersedih
“Tak Masalah, Aku Akan Membayarkan Semua Itu” Ucap Rara Diiringi Tawa
Setelah Mereka Puas Berbelanja, Rara Langung Memberikan Beberapa Lembar Uang 100.000-An.
“Terimakasih Rara, Karena Kamu Telah Mau Membantuku, Dan Dalam Keadaaan Sedih Kamu Berada Disampingku” Ucap Fajar, Berterimakasih
“Itulah Arti Sahabat Fajar” Balas Rara Dengan Diikuti Senyuman
Keesokan Harinya Disekolah, Ada Perlombaan Untuk Mewakili Negara. Fajar Mengikuti Seleksinya. Ternyata Fajar Berhasil Ia Mewakili Negaranya. Ia Mengikuti Lomba Ilmiah Antar Negara. Dan Pada Saat Itu Dia Berhasil Memenangkan Lomba Dan Mendapatkan Peringkat Pertama. Dia Juga Telah Mengharumkan Nama Bangsa.
Kini Ia Pulang Ke Negaranya Dengan Hati Yang Gembira. Karena Ia Telah Memenuhi Janjinya Pada Negaranya, Dirinya Dan Para Sahabatnya Serta Keluarganya. Ketika Kembali Ke Negaranya, Dan Ke Kampong Halamannya (Rumahnya). Fahmi, Rara, Dan Wulan Memberikan Selamat Kepada Sahabatnya Itu. Dan Begitulah Ceritanya…
Tentang Penulis,
Nama : Nur Ami Maulida Fikri
Ttl : 26 Juni 2000
Sekolah : Smp Juara Pekanbaru