3/26/2019

Menggagas Pembiasaan Salat Dhuha Berjamaah dalam Membangun Karakter Religius Siswa Di SMP Juara Pekanbaru


.....Ya Allah, jika rezeki aku masih di langit maka turunkanlah, jika ada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sulit maka mudahkanlah, apabila itu haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah. ..."

Pekanbaru ( 20 Maret 2019 ) Itulah penggalan do'a siswa-siswi di SMP Pekanbaru  dibimbing oleh para guru setelah selesai melaksanakan sholat dhuha. Kegiatan sholat dhuha ini dilaksanakan dari hari Senin  sampai dengan hari Jum'at. Mulai pukul 07.00 sampai dengan 07.15 WIB dilanjutkan dengan kegiatan tahfidz selama empat pulah lima menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimula pada pukul 08.25 WIB.
Program kegiatan pembiasaan sholat dhuha ini mulai  digagas oleh MR Syahrul,S.Pd Sebagai Kepala SMP Juara Pekanbaru didukung dewan guru dan karyawan.serta komite sekolah pada tahun 2012 semenjak berdirinya SMP Juara Pekanbaru . Hal ini dilaksanakan dalam rangka merealisasikan visi dan misi dengan salah satu tujuan sekolah yaitu membangun kepribadian siswa yang religius. Mengambil istilah "banyak jalan menuju roma" diartikan ''banyak jalan menuju religius." Sebelum program pembiasaan sholat dhuha dilaksanakan, berbagai program selain itu telah direncanakan dan dilaksanakan. Diantaranya pembacaan surat-surat pendek sebelum belajar, sholat dzuhur berjamaah dan sholat asar  berjamaah setelah itu siswa – siswi dipulangkan mengingat sekolah ini bukanlah sekolah madrasah. Namun mayoritas siswa-siswi beragama Islam.
Hal pertama yang menjadi dasar pertimbangan saya menggagas program pembiasaan sholat dhuha berjamaah ini, dan kaitannya dengan melaksanakan visi misi sekolah yakni didukung motto yang saya terapkan di sekolah. Motto tersebut adalah "Sekolahku adalah Surgaku".
Banyak jalan terbentang untuk menjadikan siswa-siswi menjadi siswa yang religius. Banyak cara menuju surga. Sekolah tempat bertugas adalah salah satu ladang yang dapat dijadikan sarana untuk membuka pintu surga-Nya Allah SWT. Dengan mengajak, mengarahkan dan membimbing siswa dalam melaksanakan sholat dhuha, saya yakin pahala akan terus mengalir.
Apalagi jika para siswa -siswi beberapa tahun sepuluh atau dua puluh tahun ke depan siswa masih terus membiasakan sholat dhuha, hal itu akan menjadikan amalan dan pahala yang tidak akan putus bagi yang telah mengajarkan dan mendidiknya. Hal itu yang selalu saya yakini sehingga program itu harus tetap dilaksanakan. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang selalu menghadang.
Pertimbangan lain adalah mengenalkan dan menerapkan pembiasaan kepada siswa-siswi untuk selalu melaksanakan sholat sunnah, khususnya sholat sunnah dhuha dengan bimbingan para guru wali kelas maupun guru mata pelajaran.
Dengan demikian sedikitnya telah ikut melaksanakan program pemerintah tentang PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) meskipun seharusnya program PPK ini menyatu dengan penerapan Kurikulum 2013. Mengingat di SMP Juara Pekanbaru penerapan Kurikulum 2013  secara menyeluruh.
Awal penetapan program sholat sunnah dhuha berjamaah tidaklah serta merta.Mr Syahrul Padilah,S.Pd sebagai kepala sekolah, guru-guru dan karyawan mengadakan rapat  sekolah. Berbagai argumentasi telah dipertimbangkan secara matang Sehingga program ini terlasanakan sampai hari ini.
Di antaranya, dewan guru harus hadir lebih pagi, pengawasan terhadap siswa harus intensif. Terutama pada saat sholat berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari siswa saling bercanda pada saat sholat. Untuk pengawasan ini diterapkan guru piket secara bergiliran. Sementara guru-guru yang lain ikut melaksanakan sholat dhuha berjamaah bersama-sama siswa.
Dengan demikian siswa akan merasa tentram dan nyaman saat kegiatan didampingi oleh gurunya. Dalam hal ini guru telah memberikan tauladan buat para siswanya. Itulah beberapa komitmen dengan dewan guru yang harus disepakati.

Rofiz, [20.03.19 09:38]
Hasil pertemuan dengan dewan guru dan seluruh karyawan di sekolah, program ini dikonfirmasikan kepada dewan komite sekolah. Selanjutnya pihak sekolah bekerjasama dengan dewan komite mengadakan sosialisasi kepada para orang tua siswa.Alhamdulillah saat sosialisasi berlangsung semua orang tua siswa langsung menerima.
Oleh karena itu program sekolah sebagus apapun jika tidak ada dukungan dan komitmen dari dewan guru, komite sekolah dan orang tua siswa tak akan terlaksana dengan maksimal. Sudah tentu hasilnya juga tidak akan optimal.
Dengan diiringi ucapan "Bismillah..." pada tahun  2012 di SMP Juara Pekanbaru  dimulai. Antusias luar biasa yang ditampilkan para siswa, wajah yang sumringah, muka-muka yang berseri, bercahaya karena terbasuh air wudhu.
Guru-guru pun tak mampu menyembunyikan rasa haru. Suasana baru teramat menyentuh. Atmosfer berbeda saat pagi di sekolah. Alunan puja puji bagi Allah dan Rasulullah berkumandang dari suara merdu siswa SMP Pekanbaru sebelum shalat sunnah dimulai. Tidak perduli suara bising kendaraan di jalan. Kebetulan SMP Pekanbaru berada tepat di pinggir jalan yang ramai dilewati kendaraan umum namun hal itu tidak menjadikan hambatan tetapi menjadi tantangan untuk tetap kokoh berjalan dalam program kebaikan.
Rasa haru tak terkira saat para siswa didampingi para guru berdiri bersiap untuk sholat. Tatkala saya mengucapkan takbiratul ihram, hati saya bergetar hebat, badan saya begitu merinding, mendengarkan suara para siswa mengucapkan "Allahu Akbar" secara serempak. Rasa bahagia yang begitu tulus, telah mendekatkan para siswa-siswa kepada Sang Pencipta-Nya. Sesaat itu, suasana seperti berada di pondok pesantren.
Ternyata suasana seperti ini bisa memberikan aura/energy positif bagi semua yang ada di lingkungan sekolah. Baik bagi para guru-guru, seluruh karyawan dan khususnya para siswa. Dengan demikian diharapkan ada semangat baru bagi para siswa untuk menghadapi kegiatan pembelajaran. Mereka lebih siap menerima ilmu yang baru. Hati dan fikiran siswa diharapkan lebih terbuka dalam menerima perubahan. Semua itu efek dari dahsyatnya do'a-do'a yang dipanjatkan setelah sholat dhuha.
Banyak hal yang di dapat dari program ini. Selain sebagai pengembangan karakter pada aspek religius, bisa dijadikan juga dalam pengembangan karakter aspek gotong royong dimana siswa sebelum dan sesudah shalat menyiapkan dan membereskan kembali sarana yang telah digunakan saat shalat tanpa disuruh oleh guru. Bisa jadi masih banyak karakter-karakter positif yang bisa dibangun dari program ini.


SHARE THIS

Author:

Terima kasih sudah membaca Blog SMP Juara Pekanbaru. Selalu dukung smp juara pekanbaru, menjadi sekolah yang terbaik, bagi sobat yang mau mengirimkan saran silakan hubungi admin 085278260687.

0 komentar: